Lukisan Populer Muncul di MV Jin BTS, Mari Mengenal Sosok Raden Saleh Syarif Bustaman Pelukis Tanah Air

  • Bagikan
Lukisan Raden Saleh Syarif Bustaman (ist)

Dua tahun pertama di Belanda digunakan oleh Raden Saleh untuk belajar bahasa Belanda.

Ia dibimbing oleh Cornelis Kruseman dan Schelfhout. Dalam seni lukis potret, ia belajar dari Cornelis Krueseman sedangkan seni lukis tema pemandangan dari Andries Schelfhout.

  1. Kembali Ke Tanah Air

Pada tahun 1851, Raden Saleh mengakhiri petualangannya di Eropa dan kembali ke Batavia.

Ia kemudian menikah dengan Raden Ayu Danudiredjo setelah mengakhiri pernikahannya dengan istri pertama yang berkebangsaan Belanda.

Pada Minggu 25 April 1880, Raden Saleh meninggal dunia. Menurut hasil pemeriksaan dokter, ia meninggal dunia akibat thrombosis atau pembekuan darah. Ia dimakamkan di TPU Bondongan, Bogor, Jawa Barat.

  1. Kisah Dibalik Karya Raden Saleh

Dalam karyanya, Raden Saleh banyak menggambarkan romantisme yang berkembang di Eropa pada awal abad ke-19 Masehi.

Melalui karyanya ia menyindir nafsu manusia yang terus mengusik makhluk lain, seperti kebiasaan berburu hewan.

Di samping itu, Raden Saleh juga mengusungkan gagasan tentang kemerdekaan dan kebebasan, kemerdekaan, serta menentang penindasan dalam karya-karyanya. Salah satunya terwujud dalam lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro pada tahun 1857.

Pada tahun 1883 di Amsterdam, diselenggarakan pameran dunia yang bernama Exposition Universelle Coloniale at d'Exportation General.

Dalam pameran ini terdapat Bangunan Kolonial khusus, di mana dipamerkan berbagai barang dan produk daerah-daerah jajahan Belanda.

Di situ tergantung pula sembilan belas lukisan karya Raden Saleh, yang sebagian milik Raja Willem III.

Lukisan Raden Saleh yang dikagumi berupa lukisan-lukisan yang menggambarkan perburuan banteng, pergulatan singa, dan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro, demikian dikutip dari buku Di Negeri Penjajah oleh Harry A Poeze.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan