"Beliau menggunakan stopmap yang warnanya kuning, itu kalau dikasi ijazah asli tidak muat ," ujarnya.
"Karena ukuran asli ijazah UGM, 35cm x 25cm, sedangkan kalau stopmap itu hanya mengcover ukuran A4 saja, sehingga jelas akan ada lebihnya," sambungnya.
Bahkan, ia menduga bahwa Jokowi sebenarnya tidak membawa ijazah saat ke Polda Metro Jaya.
"Dugaan saya, pak Jokowi tidak membawa ijazah asli ketika membuat laporan ke Polda Metro Jaya," tuturnya.
Gongnya, Prihadi mengatakan terjadi Repository di Universitas Gadjah Mada usai diseruduk oleh aktivitas dan Mahasiswa.
"Repository data di sistem UGM sana mereka ada repository yang di internet, data itu di upload di sistem tersebut," katanya.
"Data pak Jokowi itu mencurigakan data itu diupload tgl 12 Februari tahun 2019, nah ternyata setelah ada digeruduk UGM oleh para aktivis pada 16 April terjadi perubahan data dan itu tercatat dalam catatan digitalnya ,"pungkasnya.
Sementara itu, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya setelah membuat laporan terkait tuduhan ijazah palsu. Dia tampak membawa map berwarna cokelat pada Rabu (30/4/2025), Jokowi terlihat didampingi sejumlah pengacara. Dia langsung menuju mobil setelah keluar SPKT.
Jokowi Tiba di Polda Metro Jaya, dengan tujuan untuk melaporkan tuduhan Ijazah palsu.
Jokowi tak mengucapkan sepatah kata pun saat meninggalkan SPKT. Dia tampak mulai meninggalkan SPKT sekitar pukul 10.15 WIB, kemudian meninggalkan lokasi.
Adapun penjelasan dari kuasa hukum Jokowi, Yakub Hasibuan, mengatakan berkas-berkas yang sudah dikumpulkan masuk tahap finalisasi. Dia hanya menyebutkan ada empat orang yang bakal dilaporkan.