Salah satu koleksi unik yang menarik perhatian Azis Nojeng adalah Batu Monta' Bassi, batu yang memancarkan cerita panjang tentang kebudayaan Sulawesi Selatan.
"Setiap batu, setiap patung, dan setiap benda yang kita simpan di sini bukan hanya koleksi semata, tetapi bagian dari identitas kita," ujar Kanda Bahrun, sembari memegang Batu Monta' Bassi yang penuh cerita.
Azis Nojeng, yang selama ini aktif dalam pelestarian bahasa daerah, menyampaikan kekagumannya atas usaha Kanda Bahrun dalam melestarikan warisan budaya Sulawesi Selatan.
"Kanda, apa yang saudara lakukan di sini sangat berarti untuk generasi sekarang dan yang akan datang. Kita perlu bekerja sama lebih dekat untuk memastikan budaya kita tidak hanya dikenang, tetapi juga hidup dan berkembang," ujarnya, penuh harapan.
Setelah menikmati secangkir kopi panas dan varian kue khas Bugis Makassar di antaranya Barongko, Putu Tongka, Roko’ Roko’ Cangkuning, mereka berbicara lebih jauh tentang program-program pelestarian budaya yang bisa dijalankan bersama, antara Galeri Pusaka Bugis Makassar dan Himpunan Pelestari Bahasa Daerah Sulsel.
Kolaborasi ini dapat menghasilkan lebih banyak karya budaya yang bisa dikenalkan kepada masyarakat luas, termasuk generasi muda.
Dr. Azis Nojeng Daeng Moke, yang dikenal juga sebagai pemeran dalam film Silariang (2017) dan Namamu Kata Pertamaku (2018), turut memberi kontribusi besar dalam dunia perfilman Indonesia, khususnya dalam memperkenalkan budaya Sulawesi Selatan melalui seni peran.
Azis Nojeng, yang berasal dari Sanrobone, Takalar, adalah tokoh yang terus mendorong pelestarian budaya lewat peran dan karya seni yang penuh makna.