"Jadi modusnya ini terduga pelaku inisial SA tersebut itu adalah dia melakukan praktek aborsi ini, dia yang mendatangi calon customernya, biasa di hotel begitu," tandasnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, SA mengaku bahwa untuk setiap praktik aborsi yang dilakukannya, ia mematok biaya antara Rp2,5 juta hingga Rp5 juta.
"Jadi hasil interogasi kami, dia satu kali untuk melaksanakan praktek ini Rp 2.5 juta sampai Rp 5 juta rupiah," terangnya.
Dendi bilang, hingga saat ini pihaknya masih mendalami jaringan dan kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat, serta memproses ketiga terduga pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (Muhsin/fajar)