Dirlantas Polda Metro: Pejalan Kaki Bisa Kena Tilang ETLE

  • Bagikan
Ilustrasi jalan kaki

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komaruddin, menegaskan bahwa pejalan kaki yang menyebrang jalan tidak pada tempatnya atau tidak menggunakan fasilitas resmi seperti zebra cross bisa dikenai sanksi melalui sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

Hal ini diungkapkan Komaruddin ketika hadir di podcast Deddy Corbuzier beberapa hari lalu.

Pembicaraan soal pejalan kaki tidak kalah menarik dibandingkan dengan mobil ambulans yang kena tilang dan viral belum lama ini.

Komaruddin menyebut, penerapan ETLE terhadap pejalan kaki ini lebih bersifat edukatif, agar masyarakat Indonesia lebih disiplin dalam berlalu lintas, tidak hanya saat berada di luar negeri.

“Nyeberang tidak pada tempatnya, kena ETLE. Pasalnya ada menggunakan di luar dari fasilitas,” ujar Komaruddin, dikutip pada Selasa (27/5/2025).

Ia menambahkan, kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung patuh pada aturan saat berada di negara lain seharusnya juga diterapkan di tanah air.

“Ini lebih kepada bentuk edukasi yah, masyarakat Indonesia kan ada anekdot yah, lu kalau keluar negeri menjadi orang yang paling patuh. Kenapa itu tidak kita berlakukan di negara sendiri,” tandasnya.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan berlalu lintas di kawasan perkotaan yang padat dan rawan kecelakaan.

Polda Metro Jaya juga akan menggandeng pemerintah daerah untuk memperbanyak fasilitas penyeberangan dan meningkatkan sosialisasi kepada warga.

Bergeser ke Kabupaten Takalar, Sulsel, belum lama ini peristiwa yang sulit dipercaya terjadi ketika seorang pejalan kaki menabrak pengendara motor.

Tepatnya di ruas Jalan Ranggong Daeng Romo, Kelurahan Pattallassang, Kecamatan Pattallassang.

Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, kejadian yang berlangsung pada 8 April lalu, sekitar pukul 15.00 WITA itu terekam jelas oleh kamera CCTV di sekitar lokasi.

Dalam tayangan video, terlihat seorang pria yang berdiri di tepi jalan, tampak memperhatikan kendaraan roda dua yang tengah melintas.

Secara tiba-tiba, pria tersebut berlari ke arah motor dan menabrakkan diri, hingga menyebabkan kendaraan itu terguling dan pengendaranya terhempas ke jalan.

Korban terpental sejauh beberapa meter dan nyaris saja tertabrak mobil pick-up yang datang dari arah berlawanan.

Aksi itu sontak menyita perhatian publik setelah cuplikan videonya menyebar luas di media sosial.

Yang mengejutkan, pria yang menjadi penyebab insiden justru langsung melarikan diri dan tidak memberikan pertolongan kepada korban.

Korban diketahui bernama Jumaldi (16), pelajar yang tinggal di Dusun Lakatong, Desa Bontomanai, Kecamatan Mangngarabombang, Kabupaten Takalar.

Saat insiden terjadi, kabarnya ia tengah membonceng neneknya, Daeng Raba (73), menggunakan sepeda motor.

Jumaldi sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Sementara sang nenek masih menjalani perawatan medis akibat luka-luka yang dideritanya.

Keluarga Jumaldi sangat terpukul dengan musibah ini. Darmawati Dg Ngasseng, tante korban, mengungkapkan bahwa keponakannya adalah remaja yang pekerja keras dan berkepribadian ceria.

"Kalau Jumadi orangnya ceria, banyak teman. Kalau pekerjaannya sehari-hari membantu Omnya, sama Tantenya dan membiayai neneknya. Bekerja mencari ikan dan membantu Omnya mengangkat garam," ucap Darma.

Ia juga menjelaskan bahwa Jumaldi telah diasuh oleh neneknya sejak kecil. Ibunya kini bekerja sebagai tenaga kerja di Malaysia dan telah menikah lagi, sedangkan sang ayah tinggal di Morowali, Sulawesi Tengah.

Darma mencurigai kejadian yang menimpa keponakannya bukanlah kecelakaan biasa.

"Tanggapannya kami memang ada unsur kesengajaan kalau dari CCTV. Itu makanya kami pihak keluarga agar bisa dibantu untuk mendapatkan pelakunya," cetusnya.

Ia juga menegaskan bahwa Jumaldi selama ini dikenal baik di lingkungan dan sekolah.

"Sudah ditanya semua temannya sama gurunya, katanya Jumaldi anak baik-baik. Dia tidak pernah punya masalah. Dia yang paling rajin, paling pintar juga," tambahnya.

Pihak keluarga berharap kasus ini segera diusut tuntas. Mereka meminta kejelasan apakah insiden tersebut murni kecelakaan atau ada unsur kesengajaan.

"Yang janggal itu, kenapa pas Jumadi lewat, dia (pejalan kaki) langsung lari. Pas kejadian juga, seharusnya kalau memang tidak sengaja, dia tidak kabur," katanya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan