Stok Cadangan Beras Tembus 4 Juta Ton, Mentan Amran: Petani Kini Lebih Sejahtera

  • Bagikan
Andi Amran Sulaiman

“Presiden Prabowo memberi perhatian luar biasa pada pertanian. Penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen Rp 6.500/kilogram dan penghapusan sistem rafaksi menjadi bukti nyata. Petani kini menikmati harga jual yang menguntungkan, bahkan di saat panen raya,” jelas Amran.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) turut mendukung optimisme ini. Produksi beras nasional dari Januari hingga Mei 2025 diperkirakan mencapai 16,55 juta ton—mengalami peningkatan tajam sebesar 11,95% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tak hanya produksi, serapan Bulog juga mencetak rekor. Hingga akhir Mei 2025, Bulog telah menyerap lebih dari 2,4 juta ton beras lokal, meningkat lebih dari 400% dibandingkan rerata serapan lima tahun terakhir di periode yang sama, yakni sekitar 1,2 juta ton.

“Ini menunjukkan produksi dalam negeri tidak hanya meningkat, tapi juga diserap secara masif langsung dari petani. Langkah ini efektif memperkuat cadangan nasional dan menjaga kestabilan harga di tingkat petani,” tutur Mentan Amran.

Ia menegaskan bahwa capaian 4 juta ton CBP tidak sekadar angka statistik, melainkan mencerminkan keberhasilan kebijakan yang berpihak pada petani.

“Dahulu saat panen raya, harga gabah kerap anjlok dan petani merugi. Kini, mayoritas petani bisa menjual harga gabah kering panen minimal Rp 6.500 per kilogram sesuai HPP, bahkan lebih. Ini hasil dari kebijakan yang berpihak pada petani,” ucapnya.

Mentan juga mengapresiasi strategi jemput bola yang diterapkan Bulog dalam menyerap hasil panen secara langsung dari petani.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan
Exit mobile version