Vitinha kemudian memberikan umpan terobosan kepada Doue yang bergerak di sisi kanan. Dengan tenang Doue menambah penderitaan Inter guna membawa klub ibu kota unggul 3-0 pada menit ke-63.
Keunggulan PSG makin menjauh di menit ke-73. PSG berhasil memorakporandakan pertahanan Inter pada menit ke-73. PSG unggul 4-0 atas Inter.
Khvicha Kvaratskhelia memanfaatkan celah di lini belakang Inter usai menerima umpan terobosan dari Ousmane Dembélé. Dembele memberikan umpan terobosan kepada Kvaratskhelia dari sisi kiri.
Dalam situasi satu lawan satu dengan Sommer, pemain asal Georgia itu menyelesaikannya dengan cerdik lewat sepakan chip. Skor menjadi 4-0.
Alessandro Bastoni sebagai pemain yang paling dekat tidak bisa mengejar Kvaratskhelia. Mantan pemain Napoli itu memaksa Sommer memungut bola untuk kali keempat dari gawangnya.
Tak puas sampai di situ, PSG menutup pesta gol lewat kontribusi pemain pengganti, Senny Mayulu. Pemain berusia 19 tahun itu mengantar PSG unggul 5-0 pada menit ke-86.
PSG benar-benar membuat Inter babak belur dalam final Liga Champions kali ini.
Kemenangan telak PSG atas Inter Milan mencatatkan sejarah sebagai kemenangan terbesar dengan selisih gol terbesar dalam laga final antarklub Eropa sejak era Liga Champions dan Piala Champions.
Kemenangan 5-0 atas Inter Milan juga menjadi gelar Liga Champions pertama bagi PSG sepanjang sejarah klub asal Perancis tersebut. Kemenangan besar ini juga mengukuhkan status mereka sebagai salah satu kekuatan baru di Eropa, menyempurnakan musim dengan raihan treble setelah sebelumnya menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France. (*)