Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Tidak Akan Ucapkan 7 Kalimat Ini kepada Orang yang Dihargai

  • Bagikan
Ilustrasi orang dengan kecerdasan emosional tinggi (Freepik)

Individu yang cerdas secara emosional memilih merespons dengan dukungan, bukan penilaian. Hal ini menumbuhkan kepercayaan dan penerimaan.

  1. Tidak Mengecilkan Perasaan Orang Lain

Jangan pernah melontarkan kalimat "itu bukan masalah besar" kepada seseroang, apalagi seseorang yang dihargai. Sebab, frasa ini terkesan meremehkan pengalaman pribadi seseorang. Penggunaan frasa ini mengurangi nilai dari apa yang sedang dirasakan oleh lawan bicara.

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi justru mengakui emosi tersebut sebagai hal penting. Validasi perasaan menjadi cara membangun keintiman emosional.

  1. Menghindari Perbandingan Antar Individu

Ucapan seperti "mengapa tidak bisa seperti…" mengarah pada penolakan terhadap keunikan seseorang. Setiap individu memiliki kelebihan dan kelemahan yang tak dapat disamakan.

Mereka yang memiliki kecerdasan emosional menghargai perbedaan dan menumbuhkan potensi personal. Penerimaan adalah kunci dalam membangun hubungan yang kuat.

  1. Menolak Penggunaan Kata-Kata Absolut

Frasa “kamu selalu” atau “kamu tidak pernah” bersifat menuduh dan merusak komunikasi. Generalisasi seperti ini kerap memicu pertahanan diri dan konflik.

Orang cerdas secara emosional memilih mendeskripsikan kejadian secara spesifik, bukan menyamaratakan. Cara ini mendukung komunikasi yang lebih jernih dan produktif.

  1. Tidak Memutus Percakapan secara Sepihak

Kalimat “lupakan saja” memberi kesan menolak melanjutkan komunikasi secara terbuka. Ungkapan ini menghentikan proses pemulihan emosional yang sedang berlangsung.

Orang dengan kecerdasan emosional memberikan ruang dan waktu untuk perasaan diproses. Mereka menempatkan empati di atas urgensi menyelesaikan masalah secara cepat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan