FAJAR.CO.ID -- Seorang siswa SMKN 1 Bangun Purba di kawasan Rokan Hulu, Riau, rela menggadaikan sebuah Handphone (HP) atau telepon seluler (ponsel) miliknya. Bukan untuk membeli barang impian, melainkan demi bisa ikut ujian.
Siswa SMKN 1 Bangun Purba yang diketahui berinisial RL itu rela gadaikan HP demi bisa ikut ujian sekolah lantaran menunggak iuran praktik sebesar Rp240 ribu.
Dilansir dari portal riaupos.jawapos.com pada Kamis (5/6/2025), sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan kondisi siswa berinisial RL dengan ekspresi
sedih menjelaskan bahwa telah menjadi korban ketamakan oknum guru SMKN 1 Bangun Purba.
Sebab, RL mengaku dirinya disuruh pulang dan tidak boleh mengikuti ujian pada Senin (2/6/2025). RL tidak diizinkan mengikuti ujian hari itu lantaran belum membayarkan uang iuran.
“Saya ingin menyampaikan, kalau saya tidak bisa ikut ujian, karena belum melunasi urang praktik sebesar Rp240 ribu,” jelasnya.
“Memang benar saya tidak disuruh pulang oleh pihak sekolah,” lanjut RL dalam rekaman video yang diunggahnya.
Keputusan pihak guru untuk memulangkannya dan tidak bisa ikut ujian praktik membuat RL gelisah dan sedih. Dia pun berinisiatif menggadaikan ponselnya.
Tidak lain, langkah tersebut diambil siswa SMKN 1 Bangun Purba ini guna membayar iuran praktik yang dicecar pihak sekolah.
"Saya sempat menangis, karena mau ikut ujian sekolah. Saya ambil inisiatif pergi ke salah satu konter ponsel,” jelasnya.
“Untuk menggadaikan handphone dan langsung ke sekolah membayar uang praktik,” lanjutnya yang dikutip dari artikel.
Uang hasil gadai HP tersebut ternyata dapat meloloskan RL dalam mengikuti ujian akhir sekolah.
Meskipun sempat tertunda, RL akhirnya berhasil mengikuti ujian akhir usai membayar iuran praktik lewat hasil gadai ponsel.
“Dan barulah saya ikut ujian. Memang saya tidak disuruh pulang, tapi tidak dikasih kartu ujian, karena belum membayar uang praktik tersebut," terangnya.
Menyikapi hal ini, Kasat Reskrim Polres Rohul AKP Rejoice Manalu turut mengambil langkah tegas dalam kasus tersebut.
Rojoice menuturkan bahwa pihaknya akan memeriksa yang bersangkutan, dalam hal ini Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Bangun Purba.
“Maka pemeriksaan pihak sekolah untuk dmintai keterangan akan dilakukan pekan depan,” pungkasnya. (*)