Bagi siswa SMA dan SMK, tantangannya bahkan lebih besar. Mereka harus siap memulai hari lebih awal dengan waktu belajar yang bisa mencapai 11 jam. Begitu pula dengan siswa SMLB dan MAK, yang memiliki durasi belajar panjang dengan jam pelajaran yang disesuaikan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga memerintahkan pembinaan kepada satuan pendidikan untuk mengarahkan peserta didik memanfaatkan waktu luang yang ada. Kegiatan yang disarankan, di antaranya membantu orang tua, kegiatan keagamaan, atau kegiatan ekstrakurikuler dengan pengawasan orang tua.
Secara keseluruhan, kebijakan ini jelas menandai perubahan besar dalam ritme harian siswa di Jawa Barat. Meski masih menimbulkan pro dan kontra, pemerintah daerah tampak mantap melangkah, meyakini bahwa pembiasaan disiplin sejak pagi adalah investasi bagi karakter dan masa depan anak-anak Jawa Barat.
(Arya/Fajar)