“Saya membaca komentarnya, salah satu yang disampaikan, percuma Kejaksaan dijaga kalau kasus korupsi Pertamina tidak dituntaskan sampai ke akarnya,” kata Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (29/5/2025).
Lebih lanjut, Ferdinand mengaku heran dengan harapan Said Didu yang dianggapnya tidak realistis.
Ia menegaskan bahwa pengungkapan korupsi di Pertamina bukanlah pekerjaan mudah yang bisa dituntaskan dalam waktu singkat.
“Yang saya kaget juga yah, Said Didu ini ekspektasinya soal korupsi di Pertamina ini seperti mau membalikkan tangan,” ungkapnya.
Ia menyebut bahwa Kejaksaan memerlukan waktu untuk mengurai kompleksitas kasus tersebut secara menyeluruh.
Namun demikian, Ferdinand mendukung upaya publik yang terus mendorong agar kasus itu segera diajukan ke persidangan.
"Maka kejaksaan tentu perlu waktu untuk menyelesaikan ini dan terus kita mendesak agar segera mengajukan perkara ini ke persidangan," imbuhnya.
Dalam menanggapi kritik Said Didu soal keterlibatan TNI dalam mengawal Kejaksaan, Ferdinand tidak sependapat.
Ia justru menilai keberadaan TNI sebagai unsur penting dalam menjaga keamanan aparat penegak hukum yang tengah menangani perkara-perkara besar.
“Tetapi kalau dikatakan percuma dijaga TNI, saya tidak sependapat. Justru kalau penjagaan dilakukan TNI, sekarang sangat penting karena yang diurusi Kejaksaan ini bukan hanya soal Pertamina, tapi saya mendapat informasi juga akan menggarap lahan sawit ilegal, tambang ilegal,” jelasnya.
Ferdinand bilang, langkah pengamanan terhadap para jaksa justru akan memperkuat proses pemberantasan korupsi di sektor-sektor strategis lainnya yang kini juga menjadi sorotan.