Dengan gaya komunikasi yang terbuka dan pendekatan yang merakyat, IAS berhasil membangun citra politik yang bersih dan inklusif. Ia tidak pernah lelah turun ke lapangan, berdialog dengan rakyat, menyerap aspirasi, dan memberikan inspirasi. Bahkan tanpa jabatan struktural, IAS tetap hadir di tengah masyarakat sebagai pendidik politik dan agen perubahan.
Jalan Terjal Menuju Konsolidasi
Membangun kembali kejayaan Golkar Sulsel bukanlah pekerjaan mudah. Diperlukan komitmen kuat, kesabaran, dan strategi jangka panjang. IAS memahami bahwa kekuatan partai harus dibangun dari bawah, dimulai dari konsolidasi internal, pembenahan struktur, hingga pembukaan ruang partisipasi seluas-luasnya bagi kader muda dan perempuan. Ia memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana bekerja dengan elite lokal, tokoh adat, dan komunitas akar rumput.
Dengan pengalaman birokrasi dan keterlibatan dalam politik praktis selama lebih dari dua dekade, IAS memiliki modal kuat untuk memimpin konsolidasi ini. Ia bukan tipe pemimpin instan yang hanya populer di media, melainkan pekerja politik sejati yang mengerti pentingnya kerja sistematis dan terukur.
Harapan dan Doa untuk Golkar Sulsel
Kini, di tengah arus besar perubahan politik nasional dan lokal, Golkar Sulsel memerlukan arah baru yang lebih visioner dan membumi. Para kader, simpatisan, dan masyarakat luas merindukan kepemimpinan yang tidak hanya kuat secara struktural, tetapi juga kokoh dalam nilai dan konsistensi. IAS adalah harapan itu. Ia bukan hanya bagian dari sejarah Golkar Sulsel, tetapi juga masa depan yang sedang ditunggu.