Namun, tanpa sepengetahuannya, sang sopir merekam video lalu menyebarkannya hingga viral.
Dalam video itu, sopir mengaku kesasar karena dua orang yang ikut mengantar jenazah juga disebut ODGJ.
Padahal, dua pria itu merupakan pasien yang sudah pulih dan secara sadar ingin ikut karena merasa almarhum adalah sahabat mereka.
“Saya izinkan mereka ikut karena mereka minta langsung. Mereka bilang, ‘Pak, boleh kami bantu? Itu teman kami.’ Saya pikir, kenapa tidak?," jelas Malik.
Sayangnya, niat baik justru dibungkus dalam narasi keliru. Video viral itu sempat membuat gaduh media sosial.
Namun Malik tidak terpancing emosi. Ia tetap melanjutkan proses hingga selesai. Bahkan ikut turun langsung ke liang lahat, menguburkan jenazah bersama dua mantan pasien yang turut membantu.
"Saya pikir, bukan soal pangkat atau jabatan. Kalau kita tak punya empati terhadap sesama manusia, apa gunanya?," Malik menuturkan.
Atas insiden konten viral tersebut, Malik sudah memanggil vendor ambulans dan memberi sanksi tegas. Sopir itu dilarang kembali bertugas di lingkungan RSKD Dadi Makassar.
“Kami akan perketat perjanjian ke depan. Tidak boleh ada lagi yang menjadikan jenazah sebagai konten. Itu tak pantas,” tegasnya.
(Muhsin/fajar)