Masalah Tambang Nikel dan Solusinya

  • Bagikan
Ahmad Yani. Pemerhati Pertambangan dan Lingkungan

Adapun letak dan jumlah smelter nikel masing masing wilayah, yaitu 5 smelter nikel di Banten. Maluku Utara 18 smelter nikel. Sulawesi Selatan 1 smelter nikel. Sulawesi Tengah 17 smelter nikel dan Sulawesi Tenggara 3 smelter nikel yang tengah beroperasi.

Di wilayah Banten, kapasitas produksi nikel per tahun sebesar 544.685 ton. Di wilayah Maluku Utara memproduksi sebesar 6.255.938 ton. Sulawesi Selatan tercatat berproduksi sebesar 50.000 ton nikel. Sulawesi Tengah memproduksi 10.374.584 ton dan Sulawesi Tenggara sebesar 5.700.00 ton nikel per tahun. Sehingga total kapasitas produksi nikel dari smelter yang beroperasi sebanyak 22.925.207 ton per tahun.

Cadangan bijih nikel dunia adalah 11,7 milyar Ton dan 4,5 Milyar Ton terdapat di Indonesia atau sekitar 38,46% cadangan Nikel dunia. Dalam studi eksploitasi logam terdapat metodologi untuk menetapkan cadangan yakni, terekah, tertunjuk, terukur dan terbukti.

Permasalahan IUP Pertambangan Nikel

Penulis akan membahas ketiga permasalahan pokok di atas sebagai fenomena yang terjadi disektor pertambangan nikel saat ini. Yang sedang disorot adalah IUP nikel di Raja Ampat dan banyak lagi IUP bermasalah di tempat lain yang sudah mendapat Surat Keputusan IUP produksi, namun tidak beroperasi sebagaimana mestinya, karena berbagai alasan, diantaranya potensinya kadar nikel rendah dan tidak ekonomis.

Disamping alasan lainnya seperti berada pada kawasan lindung yang bertentangan dengan UU Kehutanan. Menunggu perubahan status kawasan lindung menjadi hutan produksi kemudian mendapatkan izin. Permasalahan ini diduga akibat proses peneribitan IUP pada masanya tidak terlaksana sesuai kaidah dan aturan sebagaimana mestinya oleh instansi berwewenang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan