Qatar dan Arab Saudi jadi Tuan Rumah Ronde Keempat, Coach Justin Sebut Keputusan ini tidak Make Sense

  • Bagikan
Justinus Lhaksana atau Coach Justin (dok. Instagram)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Tuan rumah untuk Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia secara resmi diumumkan.

Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC resmi mengumumkan Qatar dan Arab Saudi yang akan menjadi venue Ronde keempat ini.

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Nomor 59 Tahun 2025 dari AFC. 

Putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar pada 8-14 Oktober 2025.

Pengumuman ini sekaligus mematahkan gelombang protes yang dilakukan Federasi Sepak Bola Irak dan Uni Emirat Arab agar AFC lebih transparan dalam pemilihan tuan rumah ronde keempat.

Dimana, untuk Ronde keempat ini nantinya akan ada enam negara yang memperebutkan dua tiket tersisa untuk slot Asia.

Melihat penunjukkan dua negara Timur Tengah ini sebagai tuan rumah, pengamat sepakbola, Justinus Lhaksana atau yang akrab disapa Coach Justin mengakui ini akan berat.

Ia memiliki trauma dari sejumlah pertandingan yang pernah dialami oleh negara selain Timur Tengah.

“Gue punya trauma, gue masih ingat Qatar lawan India bola sudah out 30 cm di tiang kedua masih nggak di peluit ball out,” ungkap Coach Justin pada tayangan YouTube pribadinya.

Salah satu yang tentunya paling membekas diingatan saat Timnas Indonesia bermain menghadapi Bahrain.

“Kita (Timnas Indonesia) lawan Bahrain, injury time 6 menit di kasih ekstra 50% jadi 90 menit. Sementara, nggak ada pelanggaran signifikan selama 6 menit jadi (seharusnya) tidak ada alasan untuk kasih 3 menit berikutnya,” ujarnya. 

Bukan hanya itu, mantan pelatih futsal ini juga mempertanyakan keputusan AFC yang menjadikan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah.

“Ini yang bikin gua agak trauma kalau main di timur tengah. Ditambah, kenapa harus Qatar dan Arab Saudi yang jadi tuan rumah?,” tuturnya.

Menurut Coach Justin akan adil rasanya apabila venue atau tuan rumah Ronde Keempat berlangsung di negara yang tidak ikut berlaga.

“Itu nggak make sense sama sekali. Kan harusnya netral, kok bisa salah satu peserta jadi tuan rumahnya?” Sebutnya.

“Harusnya main di Jepang, Uzbekistan, di Korea atau kalau perlu di Australia dari tim-tim yang netral,” terangnya.

(Erfyansyah/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan