"Kami juga berkeinginan untuk merealisasikan proyek nuklir di bidang damai, termasuk kesehatan, pelatihan staf," ujar Putin.
Lebih jauh, Rusia menyatakan minat untuk memperluas kerja sama dalam bidang teknologi tinggi, termasuk eksplorasi luar angkasa, pengembangan kota pintar (smart city), serta kecerdasan buatan (AI).
Dalam sektor minyak dan gas, Putin menyampaikan kesiapan negaranya untuk menambah pasokan energi ke Indonesia dan mendukung peningkatan produksi dalam negeri.
"Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas landas (Pantai) Indonesia dan juga memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua," tambah Putin.
Sementara itu, Presiden Prabowo menyambut baik hasil pertemuan yang menurutnya berlangsung secara intens dan produktif, mencerminkan penguatan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, energi, dan pendidikan.
Dalam konteks hubungan antarwarga, Prabowo menawarkan agar Rusia menambah rute penerbangan langsung ke kota-kota lain di Indonesia selain Bali.
"Kami membuka peluang silakan kalau mau menambah penerbangan tidak hanya ke Bali, tapi juga ke kota-kota lain di Indonesia," tutur Prabowo.
Tak hanya itu, Prabowo juga mengusulkan peningkatan kuota pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Rusia melalui program beasiswa pemerintah.
Ia pun menyampaikan apresiasi atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS serta penguatan kerja sama perdagangan bebas.
"Saya juga menyambut sangat gembira telah disepakati antara Indonesia dan Rusia dalam peranan kita dalam Eurasian Economic Union," tandasnya.