FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, membeberkan beberapa alasan meningkatnya angka pengangguran dan susah mendapatkan lapangan kerja.
Alasannya jelas, karena lapangan kerja yang minim sementara angkatan kerja yang tiap tahun semakin meningkat. Ini mengakibatkan calon tidak terserap ke dunia kerja dan akhirnya menjadi pengangguran.
Terkait hal ini, Kepala Disnakertrans Sulsel, Jayadi Nas menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini yang berujung dengan PHK.
Di antaranya ada, perusahaan melakukan efisiensi dan penutupan unit usaha serta perubahan strategi bisnis.
“Misalnya (salah satu perusahaan tambang) di Bantaeng, ada beberapa tungku peleburan yang tidak berfungsi, sehingga otomatis tenaga kerjanya dirumahkan, di Jeneponto, PLTU juga mengalami kondisi serupa. Dari tiga unit, hanya satu yang beroperasi, sehingga dua lainnya berdampak pada tenaga kerja. Kami memahami efisiensi yang dilakukan perusahaan, tapi juga menekankan agar hak pekerja tetap diperhatikan,” kata Jayadi Nas.
“Ada perbedaan antara PHK dan dirumahkan. Jika kondisi membaik, maka pekerja yang dirumahkan harus dipanggil kembali,” sebutnya.
Ia juga mengatakan perusahaan yang sebelumnya aktif terpaksa menutup unit lama dan membuka unit baru. Hanya menyerap tenaga kerja baru.
“Beberapa perusahaan juga melakukan penutupan unit lama dan membuka unit baru, dengan rekrutmen tenaga kerja baru,” tambahnya.
Sementara kata Jayadi, angkatan kerja yang tiap tahun itu mengalami peningkatan.