Sebelumnya, telah beredar luas daftar produk yang terafiliasi Israel, salah satunya dari Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI). YKMI merilis 10 daftar merek yang harus dihindari atau wajib diboikot sesuai dengan Irsyadat MUI meliputi Starbucks, Danone Aqua, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King.
“Aksi ini bertujuan menguatkan jaringan ekonomi alternatif, terutama produk halal lokal dan UMKM perempuan sebagai solusi nyata dari sikap boikot,” sebut penyelenggara.
Kehadiran perempuan dari berbagai lapisan masyarakat termasuk guru, pelajar, mahasiswa, komunitas ojek online, hingga tokoh nasional dan influencer menegaskan bahwa gerakan ini adalah bentuk aksi strategis yang bermartabat dan inklusif.
“Perjuangan Palestina adalah perjuangan kemanusiaan,” demikian pernyataan bersama dari seluruh ormas dan komunitas yang berpartisipasi.
Koordinator Muslimah Bogor Raya, Finda Musfindayani, turut menyerukan pentingnya gerakan boikot sebagai bentuk perlawanan damai atas tragedi kemanusiaan yang tengah berlangsung di Gaza.
“Telah jelas terjadi genosida di Palestina, banyak ibu dan anak-anak dibunuh dengan kekejian yang dilakukan oleh Zionis, apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang perempuan? Cukupkah kita hanya berdoa saja? Lalu apa yang membuat mereka dapat menghentikan pembantaian itu?” ujarnya dalam orasinya.
Finda menegaskan bahwa boikot produk terafiliasi Zionis bisa menjadi cara efektif untuk menghentikan pendanaan yang digunakan dalam agresi militer.