Subsidi Listrik Terus Naik Sejak 2020, Gigin Sentil Luhut: Kekayaan Pasti Membengkak

  • Bagikan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui usai acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui usai acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)

Faktor Pendorong Kenaikan yakni kelebihan biaya disebabkan oleh volatilitas nilai tukar Rupiah (menuju Rp 16.000+ per USD), fluktuasi harga minyak mentah (ICP) dan inflasi.

Per Mei 2025, subsidi yang telah disalurkan mencapai sekitar Rp 34–35 triliun. Penerima utama yakni rumah tangga berdaya rendah (450 VA & 900 VA), yaitu sekitar 42–43 juta pelanggan dari total ~85 juta.

Subsidi listrik terus naik sejak 2020. Dimana 2020 Rp 48 triliun, 2021 Rp 50 triliun, 2022 Rp 59 triliun, 2023 Rp 68 triliun, 2024 Rp 77 triliun, 2025 (proyeksi): Rp 90,32 triliun.

(Erfyansyah/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan