Menurutnya, isu kesetiaan menjadi penting dalam membangun fondasi partai.
Terkait pidato Ketua Umum terpilih, Rangkuti menilai ada yang kurang. "Pidato lebih banyak berjanji membesarkan PSI di Pemilu 2029, tetapi tidak menawarkan gagasan visioner untuk Indonesia dalam 5 tahun ke depan," katanya.
Rangkuti menduga pidato politik mungkin akan disampaikan di kesempatan lain seperti pelantikan pengurus.
Kehadiran Jokowi dalam kongres menjadi perhatian khusus. "Ini menyiratkan hubungan timbal balik yang kuat antara PSI dengan Jokowi, lepas dari adanya Kaesang sebagai anak bungsunya," papar Rangkuti.
Namun ia meragukan Jokowi akan bergabung formal dengan PSI. "Menumpuk keluarga dalam satu partai tidak strategis bagi politik keluarga Jokowi, dan bisa mengaburkan citra PSI sebagai partai superterbuka," pungkasnya. (fajar)