Tim Siber Polrestabes dan Polda Sulsel Selidiki Grup Gay Makassar Punya Ribuan Pengikut

  • Bagikan
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana (Foto: Muhsin/fajar)

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, K.H. Muhammad Said Abdul Samad, mengatakan, seluruh komponen masyarakat mestinya memberikan perhatian besar terhadap fenomena tersebut.

"Jangan sampai meluas, apa sebabnya, karena inilah pekerjaan dosa yang dilakukan dahulu oleh ummatnya nabi Luth as, pergaulan sesama jenis," ujar Abdul Samad kepada fajar.co.id, Senin (21/7/2025).

Diceritakan Abdul Samad, dalam Al-Quran dijelaskan bahwa negeri yang ditempati Nabi Luth berdakwah diluluhlantakkan karena berbuat sesuatu yang dimurkai Allah SWT.

"Negerinya itu menurut dalam Al-Quran, diangkat naik ke atas, dibalikkan, baru dijatuhkan," ucapnya.

Lebih lanjut, Abdul Samad menuturkan bahwa perbuatan maksiat yang tidak diberikan penindakan tegas bisa menimbulkan bencana.

"Kalau ada maksiat seperti di Makassar ini, kalau terjadi bencana atau siksaan dari Allah, bukan hanya orang yang melakukan maksiat kena, tapi orang baik juga," sesalnya.

Ia berpandangan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan tokoh masyarakat lainnya mesti buka mata mengenai hal tersebut.

"Berusaha kita kerjasama menanggulangi dengan sebaik-baiknya. Tentukan yang paling baik itu adalah pendekatan dan pencerahan," sebutnya.

"Karena pada dasarnya mereka kan tidak tahu, hanya mengikuti hawa nafsu, tapi siapa tahu dengan siraman rohani yang lemah lembut, dengan cara yang baik, mereka bisa sadar," sambung Abdul Samad.

Abdul Samad meyakini bahwa para anggota group tersebut sebenarnya menyadari bahwa yang dilakukan mereka merupakan hal yang menyimpang dari agama dan kesehatan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan