Pengayaan Uraniumnya Diserang AS dan Israel, Iran Tegas Ogah Menyerah Soal Nuklir

  • Bagikan
Fasilitas reaktor nuklir milik Iran sebelum diserang Amerika Serikat. Foto: Maxar Technology

Serangan tersebut juga melibatkan militer AS. Pentagon mengklaim bahwa serangan itu telah menunda program nuklir Iran selama satu hingga dua tahun.

Namun Araghchi menyebut bahwa Badan Energi Atom Iran masih mengevaluasi dampak kerusakan terhadap material uranium yang diperkaya, dan akan segera melaporkan temuannya kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Kami belum menghentikan kerja sama kami dengan badan tersebut,” kata Araghchi, meskipun Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebelumnya telah menandatangani undang-undang untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA menyusul resolusi pada 12 Juni yang menuduh Teheran tidak mematuhi kewajibannya.

Iran mengecam resolusi itu dan menyebutnya sebagai dalih yang digunakan Israel untuk melancarkan serangan militer.

Sementara itu, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menyatakan bahwa PBB menyambut baik dimulainya kembali dialog antara Iran dan negara-negara Eropa.

Pertemuan lanjutan akan digelar di Turki pada Jumat mendatang, melibatkan Iran, Prancis, Jerman, dan Inggris — tiga negara penandatangan awal perjanjian nuklir JCPOA.

Ketiganya menyampaikan, jika Iran tak segera kembali ke meja perundingan, sanksi internasional dapat diberlakukan. (jpg)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan