Risiko
Madu umumnya aman untuk orang dewasa jika dikonsumsi atau dioleskan kulit. Jangan pernah memberikan madu kepada anak di bawah usia 12 bulan karena risiko spora Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat berkembang biak dalam sistem pencernaan bayi yang belum matang dan menyebabkan penyakit parah.
Madu yang terbuat dari nektar tanaman Rhododendron dapat beracun. Madu dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada dan hipotensi (tekanan darah rendah). Madu juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang dengan alergi serbuk sari.
Belum jelas apakah madu aman dalam jumlah yang digunakan dalam pengobatan untuk ibu hamil atau menyusui. Berhati-hatilah, dan konsumsilah hanya dalam jumlah yang digunakan dalam makanan.
Tips Mengonsumsi Madu
Anda dapat menikmati madu apa adanya, langsung dari sendok, atau menambahkannya ke dalam berbagai resep. Cobalah beberapa ide berikut:
- Siramkan madu di atas oatmeal atau oat semalaman, panekuk, buah segar, biji chia, atau puding alpukat.
- Glasir wortel, bit, kenari, atau kacang mete dengan madu.
- Aduk madu ke dalam bola-bola energi yang terbuat dari selai kacang atau biji-bijian dan bahan tambahan seperti oat, buah kering, rempah-rempah, dan cokelat hitam cincang.
- Gunakan madu untuk mempermanis teh dan kopi, atau kocok menjadi smoothie.
- Kocok madu ke dalam saus dan dressing vinaigrette buatan sendiri.
Anda dapat mengganti gula dengan madu pada beberapa makanan panggang. Ganti 1 cangkir gula dengan setengah hingga dua pertiga cangkir madu. Kurangi jumlah cairan dalam resep. Anda bahkan dapat menggunakan madu untuk mempermanis koktail. Cobalah margarita madu jeruk nipis, cosmos madu, atau bee's knees yang terbuat dari madu yang dicampur dengan gin, jahe, dan jus lemon.
Cara Memilih
Salah satu cara terbaik untuk mempelajari komposisi madu Anda dan cara penanganannya adalah dengan berkonsultasi dengan peternak lebah, misalnya, di pasar petani setempat. Selalu baca komposisinya untuk memastikan madu tidak dicampur dengan bahan tambahan lain.