FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara belakangan ini menyita perhatian. Itu setelah dia bergabung dengan tentara bayaran Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Setelah bergabung di medan perang, Satria Arta Kumbara belakangan ini menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah terutama Presiden Prabowo Subianto, setelah menyadar kesalahan yang dibuatnya itu berakibat hilangnya status kewarganegaraan dia sebagai WNI.
Sadar telah kehilangan status WNI secara otomatis setelah bergabung dengan militer asing, Satria Arta Kumbara lantas memohon kepada Presiden Prabowo dan pemerintah terkait agar dirinya dibantu untuk dipulangkan ke Indonesia.
Dia berharap, bisa kembali mendapatkan hak sebagai warga negara Indonesia. Apalagi kata dia, keputusan bergabung dengan tentara Rusia tidak ada maksud untuk berkhianat terhadap NKRI.
Keputusan tersebut semata diambil karena alasan ekonomi, yakni untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga memilih menempuh jalur yang tidak biasa tersebut.
Satria Arta Kumbara bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia atas kesadaran sendiri. Dia meneken kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia setelah desersi dan menjadi desertir Korps Marinir.
Lantas seperti apa perjalanan karier Satria Arta Kumbara di Korps Marinir Indonesia? Berikut Komandan Korps Marinir (Dankormar), Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi mengungkap sedikit jejak rekamnya.
Rekam jejak menunjukkan bahwa Satria beberapa kali terlibat persoalan. Termasuk masalah hukum yang membuatnya divonis penjara 1 tahun.