10 Makanan Diklaim Pemicu Migrain, Benarkah?

  • Bagikan
Ilustrasi Cokelat. Dok Colatta

Asosiasi Gangguan Migrain mengidentifikasi kacang-kacangan, termasuk selai kacang dan semua biji-bijian, sebagai pemicu migrain yang umum. Kacang-kacangan merupakan makanan yang mengandung fenilalanin.

Fenilalanin adalah asam amino yang dapat memengaruhi tonus pembuluh darah, yang mungkin berperan dalam migrain.

  1. Alkohol

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan bahwa minuman beralkohol dilaporkan sebagai pemicu oleh 35,6% peserta dengan migrain. Anggur, terutama anggur merah, dilaporkan oleh 77,8% peserta sebagai penyebab migrain dan merupakan pemicu paling umum di antara minuman beralkohol.

Alasannya masih diperdebatkan. Beberapa ahli percaya bahwa senyawa tertentu dalam anggur, seperti tanin dan flavonoid, adalah penyebabnya. Beberapa bukti menunjukkan bahwa senyawa fenolik flavonoid, termasuk tanin, kemungkinan menyebabkan sakit kepala akibat anggur merah.

Anggur yang mengandung tanin lebih tinggi adalah anggur yang besar dan kuat seperti cabernet sauvignon.

Mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan dehidrasi. Ketidakseimbangan cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan sakit kepala.

  1. Kafein

Kafein memiliki hubungan yang ambigu atau rumit dengan migrain. Kafein telah dikaitkan dengan migrain sebagai pemicu sekaligus obat migrain.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan bukti yang tidak cukup untuk merekomendasikan agar semua orang dengan migrain kronis berhenti mengonsumsi kafein. Para peneliti menyoroti bahwa penggunaan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan migrain. Penghentian konsumsi kafein secara tiba-tiba juga dapat memicu migrain.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan