Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonal Simanjuntak, memastikan polisi akan mengungkap semua fakta terkait kematian diplomat Kemenlu, Arya Daru Pangayunan, pada Senin (28/07/2025).
Temuan baru berupa jejak komunikasi via WhatsApp yang terkoneksi dengan ponsel Arya Daru yang hilang, akan memudahkan proses penyelidikan.
"HP itu (yang hilang) memang digunakan korban untuk berkomunikasi dengan keluarga dan rekannya,” ujarnya.
Reonal Simanjuntak mengatakan, penyelidik melibatkan sejumlah ahli untuk mengungkap penyebab kematian Arya Daru. Termasuk mendeteksi dan menganalisis isi ponsel Arya Daru yang hilang tetapi terhubung dengan laptopnya.
Penyelidik masih terus menyinkronkan alat-alat bukti yang diperoleh untuk membuat sebuah kesimpulan penyebab dan motif kematian Arya Daru. "Jika ada satu saja puzzle yang hilang, penyelidik tidak bisa membuat kesimpulan,” katanya.
Ponsel Arya Daru Pangayunan tidak ditemukan di kamar indekosnya di Gondangdia. Ponsel milik Arya Daru diduga sudah tidak aktif sejak 7 Juli pukul 21.00 WIB.
Fakta tersebut sesuai pernyataan istri Arya Daru yang menyebut sulit menelepon suaminya sejak pulang dari mal. Meski fisik ponsel belum ditemukan, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengatakan jejak Arya bisa dilacak dari system mobile station dan dicocokkan dengan 20 Closed Circuit Television (CCTV).
Ketua Harian Kompolnas Republik Indonesia (RI) Arief Wicaksono, menyebut perkiraan letak ponsel Arya Daru dinyatakan hilang atau off yaitu pada saat korban selesai belanja dari Grand Indonesia (GI) dan menuju kantor Kemlu RI di Pejambon, Jakpus.