"Kami mendalami barang apa saja yang tak terkait peristiwa tersebut, bagaimana relasi barang itu dengan peristiwa, itu juga jadi fokus kami," tambahnya.
Selain itu, tim juga menelusuri latar belakang dan aktivitas keseharian almarhum, termasuk lingkungan sosial dan pekerjaannya sebagai diplomat.
Yang tak kalah penting, Anam menyebut keluarga memberikan informasi baru yang belum pernah muncul dalam diskusi publik sebelumnya.
"Kami diberi informasi terkait sesuatu yang sifatnya baru, belum ada dalam perdebatan. Ini yang kami telusuri lebih jauh, termasuk dengan mengecek TKP dan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," tegasnya.
Tujuannya adalah untuk mengklarifikasi apakah informasi baru tersebut memiliki keterkaitan langsung dengan kematian Arya Daru.
"Dengan mengecek TKP, terangnya peristiwa bisa terjawab dan proses hukum yang kredibel dapat dipastikan," kata Anam.
Pihak keluarga, kata dia, berharap penuh agar kasus ini dituntaskan secara profesional dan transparan, tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Hari ini, informasi yang kita dapat dari keluarga cukup penting. Kita tarik ke belakang dari hari H, identifikasi waktu-waktu krusial, dan tempatkan juga informasi baru tersebut di dalam struktur peristiwa," kunci Anam.
Kompolnas memastikan akan terus mendalami kasus ini sampai jelas dan tuntas, demi memenuhi harapan publik dan keluarga almarhum. (Muhsin/fajar)
Catatan: Bunuh diri adalah tindakan terlarang dan tidak dibenarkan. Tindakan ini juga bisa menyakiti orang-orang yang mencintai Anda atau orang yang Anda cintai. Jika menyadari ada kecenderungan bunuh diri, termasuk sahabat dan kerabat, jangan ragu untuk menghubungi dokter kesehatan jiwa baik di Puskesmas, Rumah Sakit, dan layanan psikologi lainnya.