- Mendukung Kesehatan Jantung
Markisa mengandung serat, yang membantu mengatur kadar kolesterol. Serat larut, dalam bentuk pektin, mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya. Hal ini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat lipoprotein densitas rendah (LDL).
Satu buah markisa tanpa kulitnya juga mengandung sekitar 63 miligram kalium. Kalium mengatur tekanan darah, yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan jantung. Rata-rata orang dewasa yang sehat membutuhkan antara 2.600-3.400 miligram kalium setiap hari.
- Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Buah markisa mengandung fitokimia yang disebut piceatannol, yang telah dikaitkan dengan beberapa manfaat yang diklaim pada hewan. Penelitian pada partisipan manusia menunjukkan bahwa suplemen piceatannol dapat meningkatkan penanda kesehatan metabolik pada kelompok tertentu.
Satu studi mengharuskan subjek untuk mengonsumsi 20 miligram piceatannol setiap hari. Pria yang kelebihan berat badan mengalami peningkatan sensitivitas insulin.
Piceatannol, yang terdapat dalam jumlah besar dalam biji markisa, dapat membantu pria yang kelebihan berat badan menggunakan glukosa darah (gula) lebih efektif.
- Mendukung Kesehatan Usus
Serat dalam buah markisa membantu menjaga kesehatan usus dan menutrisi bakteri usus yang bermanfaat. Gangguan pada mikrobioma usus dapat menyebabkan peradangan dan memicu penyakit. Mikrobioma usus adalah keseimbangan bakteri usus yang bermanfaat dan berbahaya.
Orang dewasa membutuhkan sekitar 25-30 gram serat setiap hari tetapi seringkali mengonsumsi lebih sedikit. Asupan serat yang cukup mengatur pergerakan usus, kadar kolesterol, dan gula darah.