"Konyolnya lagi cerita alumni bahwa Fakultas Kehutanan tidak mengenal jurusan, tapi skripsinya ekonomi manajemen. Padahal pak Jokowi dulu sempat ngaku jurusan teknologi kayu yang selama ini tidak pernah ada," Nurmadi heran.
Ia kemudian menekankan bahwa sejauh ini dugaan ijazah palsu itu semakin menunjukkan indikasi yang lebih kuat dari sebelumnya.
"Misalnya pengakuan IPK kurang dari 2, foto ijazah yang berbeda, hanya lulus sarjana muda, sanggahan pak Kasmujo sebagai pembimbing. Bukti tersebut sudah cukup bagi yang curiga dan menuduh ijazah palsu," tandasnya.
Nurmadi turut menyayangkan sikap dari Jokowi, akibatnya, dugaan ijazah palsu tersebut terus berlarut-larut seakan tidak memiliki ujung.
"Yang bikin gaduh dengan menggugat mereka yang kritis dan mempertanyakan keaslian ijazahnya. Jokowi sejauh ini tidak berani tunjukin ijazah kepada publik dengan berbagai dalih. Rakyat berhak curiga dengan berbagai cerita dan kejanggalan tersebut," kuncinya.
Sebelumnya, Koordinator Relagama Bergerak, Bangun Sutoto secara terbuka mengomentari acara tersebut yang disebut-sebut melibatkan angkatan 1980, tahun masuk mantan Presiden Jokowi di fakultas itu.
"Reuni yang lucu di hari Sabtu. Reuni siapa itu? Reuni dadakan di Fakultas Kehutanan UGM oleh angkatan 1980," ujar Bangun kepada fajar.co.id, Senin (28/7/2025).
Ia mengaku mengetahui kabar soal reuni tersebut dari media online saat siang hari.
"Kabar reuni yang terkesan dadakan di Sabtu pagi itu saya tahu dan baca di kanal media online menjelang siang hari. Heran, aneh, dan merasa geli seketika tahu ada kabar itu," ucapnya.