Gelombang Tsunami Hantam Pesisir Kamchatka, Jepang, Hawaii, Chile, dan Kepulauan Solomon Berlakukan Peringatan Dini

  • Bagikan
Gelombang dahsyat menghantam sebuah bangunan di dekat pantai, setelah gempa bumi dahsyat melanda Semenanjung Kamchatka, di Severo-Kurilsk, Wilayah Sakhalin, Rusia, 30 Juli. (Reuters).

Efek dari gempa ini menjalar hingga Jepang, negara yang masih menyimpan trauma mendalam akibat tsunami dan bencana nuklir Fukushima pada 2011.

Badan cuaca Jepang memperingatkan potensi gelombang hingga 3 meter di sepanjang pesisir timurnya. Sirene peringatan meraung di berbagai kota pesisir, memicu evakuasi warga ke tempat yang lebih tinggi.

Cuplikan dari NHK menunjukkan warga di Pulau Hokkaido berlindung di atap bangunan, sementara kapal-kapal nelayan buru-buru meninggalkan pelabuhan untuk menghindari kerusakan.

Di Fukushima, pekerja di kompleks PLTN dievakuasi sebagai langkah pencegahan, namun belum ditemukan tanda-tanda kerusakan atau kebocoran baru. "Tidak ada korban atau kerusakan sejauh ini," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi.

Peringatan tsunami juga dikeluarkan oleh Sistem Peringatan Tsunami AS. Badan tersebut menyebutkan bahwa gelombang lebih dari 3 meter berpotensi menghantam pesisir Rusia dan Ekuador, sementara gelombang setinggi 1–3 meter bisa mencapai Jepang, Hawaii, Chile, dan Kepulauan Solomon.

Sejumlah wilayah di sepanjang Samudra Pasifik, termasuk Pantai Barat AS, juga diimbau waspada terhadap gelombang lebih kecil.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sebelumnya juga turut mengingatkan warganya melalui media sosial. "Karena gempa besar yang terjadi di Samudra Pasifik, Peringatan Tsunami telah diberlakukan bagi penduduk Hawaii," tulisnya.

Meski hingga kini belum ada laporan korban jiwa besar di luar Rusia, otoritas di berbagai negara terus memantau perkembangan situasi dan bersiap menghadapi kemungkinan gelombang susulan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan