Meski demikian, Febby mengakui masih ada kendala di lapangan, seperti masyarakat yang tidak mampu membeli dalam ukuran 5 kg sehingga menginginkan pembelian secara literan.
“Kami minta ini juga jadi perhatian. Karena distribusi dan ongkos angkut membuat beberapa harga beras non-SPHP menjadi jauh lebih mahal dari HET,” katanya.
Ia berharap harga beras bisa kembali stabil setelah masuk masa panen di pertengahan Agustus mendatang. “Mudah-mudahan panen bisa segera berlangsung sehingga suplai meningkat dan harga menurun,” harap Febby. (Arya/fajar)