Momen 18 Agustus, Kata Sejarawan Anhar Gonggong, Ini yang Lebih Penting dari Sekadar Libur Nasional untuk Gelar Lomba

  • Bagikan
Tangkapan Layar Anhar Gonggong (Instagram)

Pemerintah berharap banyak lomba dalam perayaan HUT ke-80 RI dihidupkan dan dikaitkan dengan semangat optimisme, membangun kebersamaan, dan mendorong kreativitas untuk menjadi bangsa yang sejahtera dan maju.

"Kami juga mengimbau masyarakat melakukan atau menghidupkan kembali perlombaan-perlombaan yang mendorong kreativitas," ucap Juri Ardiantoro.

Menurut Juri, perayaan dan kemeriahan HUT ke-80 RI sepatutnya tidak hanya diselenggarakan di tingkat nasional atau pusat, tetapi juga di daerah-daerah.

Namun, Libur bersama pada 18 Agustus hanya berlaku tahun ini saja.

Nah, dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI, pemerintah akan mengundang 8 ribu masyarakat untuk menghadiri upacara kemerdekaan di Istana Merdeka. Rangkaian upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka akan diisi berbagai kegiatan, di antaranya pertunjukan kesenian dan budaya Indonesia di halaman Istana Merdeka.

Kemudian akan ada pesta rakyat setelah upacara pagi hari. Juri mengatakan pesat rakyat akan menyajikan aneka hidangan makanan dan minuman. Hidangan akan disiapkan pedagang kaki lima yang sehari-hari berjualan di sekitar Istana Kepresidenan dan Monumen Nasional.

“Pesta Rakyat ini yang pertama kalinya diselenggarakan dalam perayaan HUT RI di Istana Presiden,” kata Juri.

Peringatan Penting dari Sekadar Lomba

Lantas, apa momen penting pada 18 Agustus yang harus diketahui bahkan dirayakan oleh Bangsa Indonesia dari sisi Sejarah bangsa?

Sejarawan Anhar Gonggong melalui akun media sosial pribadinya @anhargonggongofficial di Instagram dan Youtube menyatakan, "Jangan hanya libur yang dipentingkan, akan tetapi 18 Agustus diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Republik Indonesia," tulis Anhar Gonggong sebagai thumbnail di akun media sosialnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan