FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Musikus Raim Laode melontarkan kritik pedas terhadap pemerintah yang menelurkan kebijakan bekukan rekening nganggur atau rekening dormant tanpa transaksi selama minimal 3 bulan sebagai bagian dari upaya melindungi masyarakat dan sistem keuangan nasional dari penyalahgunaan.
Kebijakan ini menuai polemik dan kecaman publik. Tak sedikit yang menjadi korban dari kebijakan tersebut. Salah satu kasus yang viral di media sosial adalah munculnya pengakuan dari seorang warganet dengan akun @/puputtttvnla yang katanya menjadi korban pemblokiran rekening bank.
Warganet ini mengungkap kekesalannya karena tak bisa menarik dana di rekening pribadinya padahal saat itu sangat ia butuhkan untuk keperluan operasi.
Dalam unggahannya di Instagram, ia kesal pada kebijakan yang dianggapnya tidak memikirkan dampak jangka panjang bagi masyarakat kecil. Baginya, aturan ini terasa sangat meresahkan dan menyusahkan.
Raim Laode pun melontarkan sindiran pedas melalui unggahannya di Instagram.
"Rekening nganggur diurusin, rakyat yang nganggur tidak ada yang urus," tulis pelantun lagu Komang itu, dikutip pada Sabtu (2/8/2025).
Raim menekankan, kebijakan pemblokiran rekening pasif ini justru membuat publik kian antipati terhadap pemerintah.
"Jangan ganti marah dan benci ini menjadi malu duhai pemimpin," sindirnya.
Diketahui, PPATK mengklaim telah menemukan lebih dari 140 ribu rekening dormant dengan nilai total Rp 428,6 miliar yang tidak ada pembaruan data nasabah, membuka celah besar untuk praktik pencucian uang dan kejahatan lainnya.