“Lalu sekarang harga gabah ditetapkan pemerintah 650 ribu/100kg/kwintal (pertama sepanjang sejarah Indonesia merdeka), dan pupuk subsidi peredarannya bisa kembali ke tangan petani," sambung dia.
Namun yang terjadi, kata dia, justru aksi simbolik yang bertentangan dengan realitas itu.
“Terus kalian memasang bendera One Piece? Kalian gendeng! Siapa sejatinya kalian, petani menderita hampir tiga dekade dan sekarang baru bernafar lega, kok kalian anggap pemerintah ambil kebijakan salah!," imbuhnya.
Naniek bilang, generasi muda mesti tidak mudah diprovokasi oleh kekuatan asing dan mafia yang selama ini menindas rakyat.
“Wahai anak muda, nalarmu sudah seperti jambu monyet yang terbalik, hingga dengan mudah kalian diprovokasi oleh asing dan para mafia! Tau gak kalian? Ibu pertiwi menangis melihat kelakuan kalian yang memilih membela komprador dan para mafia!," kuncinya.
(Muhsin/fajar)