FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Larangan Presiden Prabowo Subianto terhadap pengibaran bendera One Piece yang dinilai membenturkan simbol itu dengan bendera Merah Putih menuai kritik dari berbagai kalangan.
Kali ini, Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menanggapi keras pernyataan Prabowo tersebut.
"Ada ketakutan luar biasa, masyarakat mengibarkan bendera One Piece, ini saya pikir apa yang dikatakan Prabowo adalah kecemasan berlebihan," kata Heru kepada fajar.co.id, Selasa (5/8/2025) malam.
Ia menilai, narasi tersebut justru merupakan bentuk pengalihan isu akibat ketidakmampuan pemerintahan Prabowo dalam mengelola dinamika publik.
"Ini juga pengalihan isu, sebagai ketidakmampuannya mengelola manajemen isu," tegasnya.
Dikatakan Heru, tudingan bahwa rakyat mencoba membenturkan bendera One Piece dengan Merah Putih sangat berlebihan dan tidak berdasar.
"Pada akhirnya mencari alasan yang sebenarnya menjadi fitnah besar, masyarakat tidak mungkin membenturkan pengibaran bendera merah putih dengan One Piece," katanya.
Heru bahkan menyebut pemerintahan saat ini sangat lemah dan tidak mampu merespons kritik masyarakat secara konstruktif.
"Saya melihat saat ini pemerintahan Prabowo begitu lemah, tidak bisa menjawab kritik pedas masyarakat," lanjutnya.
Ia membeberkan kondisi masyarakat kini tengah berada dalam titik paling ekstrem, mulai dari kemiskinan, ketimpangan pendapatan, minimnya lapangan kerja, hingga hukum yang kian tidak berpihak.
"Masyarakat saat betul-betul dalam kondisi ekstrem, mulai dari kemiskinan, pemerataan pendapatan, lapangan pekerjaan, daya beli lemah, hingga hukum suram," bebernya.