FAJAR.CO.ID -- Penggalangan donasi untuk aksi demo menolak tarif PBB naik 250 persen berujung ricuh. Satpol PP Kabupaten Pati membubarkan aksi dan merampas hasil donasi warga.
Masyarakat di Kabupaten Pati berinisiatif menggalang donasi untuk aksi unjuk rasa besar-besaran terhadap kebijakan Bupati Pati Sudewo yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Kekecewaan masyarakat di Pati semakin memuncak setelah Bupati Pati, Sudewo menantang masyarakat yang tidak setuju dengan kebijakannya menaikkan tarif PBB hingga 250 persen. Sudewo menantang rakyat untuk berdemo.
"Siapa yang melakukan penolakan, silakan lakukan. Jangan hanya 5.000 orang, 50 ribu orang pun suruh kerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan," demikian potongan video pernyataan Bupati Pati, Sudewo yang menantang masyarakat untuk berdemo jika tidak setuju dengan kebijakannya. Video ini beredar luas di media sosial.
Tantangan ini langsung direspons oleh masyarakat Kabupaten dengan menggalang donasi untuk aksi unjuk rasa besar-besaran. Massa aksi menjadwalkan demonstrasi besar-besaran pada 12-13 Agustus mendatang.
Namun, penggalangan donasi untuk demo tolak tarif PBB naik 250 persen ini berujung ricuh setelah petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pati mendatangi posko aliansi masyarakat Pati bersatu di sekitar Alun-alun Pati, Selasa (5/8/2025). Dialog antara massa aksi dan petugas sempat terjadi, namun berlangsung alot.
Petugas Satpol PP Pati akhirnya membubarkan posko penggalangan donasi untuk aksi. Tak hanya membubarkan aksi penggalangan donasi, petugas Satpol PP Kabupaten Pati juga merampas dan menyita logistik hasil donasi warga.