Petugas membawa hasil donasi yang dikumpulkan dengan susah payah oleh massa. Logistik seperti air mineral dalam kemasan dan lainnya dinaikkan ke mobil truk Satpol PP.
Massa aksi kian kesal dengan perlakuan Satpol PP hingga akhirnya menduduki truk Satpol PP. Massa juga berusaha merebut kembali barang-barang hasil donasi bahkan melempar kardus ke jalan.
Adu mulut antara massa aksi dan petugas Satpol PP pun tak terelakkan.
Suasana semakin memanas ketika Plt Sekda Pati, Riyoso mengetahui adu mulut petugas Satpol PP dan massa memanasa. Satpol PP kemudian menarik Riyoso kembali ke kantor Bupati Pati.
Koordinator massa aksi demo tolak tarif PBB naik 250 persen, Supriyono, mengaku kecewa dengan Pemkab Pati yang menyita hasil donasi yang dikumpulkan masyarakat sejak 1 Agustus 2025.
Apalagi, massa aksi unjuk rasa telah memberkan surat pemberitahuan tentang kegiatan tersebut kepada kepolisian dan Bupati Pati.
"Donasi air mineral dari masyarakat Kabupaten Pati. Kami memprotes tindakan tersebut, karena kita sudah memberikan surat pemberitahuan aksi penggalangan donasi untuk aksi 13 Agustus 2025, suratnya sudah kami kirim ke pak Kapolresta dan kirim ke Bupati," jelas Supriyono kepada wartawan di lokasi penggalangan donasi, Selasa (5/8/2025).
Dia mengaku kesal sehingga naik ke atas truk dan berusaha mengambil hasil donasi yang disita petugas. Dia menilai Pemkab Pati arogan terhadap masyarakat.
"Ya karena saya tadi datang belakangan ada satu truk yang dimuat Satpol PP, kami minta donasi diturunkan kembali," jelasnya.