FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Meski ramai sorotan terhadap Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina untuk segera dieksekusi, aparat penegak hukum dalam hal ini kejaksaan belum juga melakukan kewajibannya.
Kondisi itu menuai keprihatinan tersendiri berbagai lapisan masyarakat. Terlebih, terpidana kasus penghinaan terhadap mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) itu sudah enam tahun lebih berkeliaran secara bebas.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Madura, Islah Bahrawi pun mengaku tidak sabar dengan omongan tegas kejaksaan menyikapi kasus Silfester Matutina ini.
"Kita tunggu gaya tegas omongan Kejaksaan kemarin, setelah 6 tahun belagak lupa," kata Islah Bahrawi dilansir dari media sosialnya.
Islah Bahrawi berpikir terpidana yang kini menduduki salah satu jabatan sebagai komisaris BUMN itu telah dieksekusi kejaksaan. Pasalnya, ada banyak sorotan dari sejumlah tokoh terhadap kasus tersebut.
Maknya, Islah Bahrawi terkesan heran ketika pihak kejaksaan belum juga melakukan eksekusi hingga saat ini. "Saya kira "penyembah berhala" itu sudah ditahan, sepertinya belum ya?," kata Islah Bahrawi.
Sebelumnya, Islah Bahrawi merasa heran dengan kasus pidana yang sudah inkrah atau berkekuatan hukum tetap namun tidak dieksekusi jaksa. Ironisnya, status narapidana itu sudah berjalan beberapa tahun.
"Kasus pidana Silfester sudah inkrah. Divonis penjara 1.5 tahun tapi tak kunjung dieksekusi sejak 2019," kata Islah Bahrawi.
Yang menjadi aneh menurut Islah Bahrawi karena terpidana tersebut tidak sedang melarikan diri atau bersembunyi dari kejaran aparat hukum. Terpidana bahkan dengan santai melang melintang di hadapan publik baik melalui program televisi maupun di media sosial.