Universitas Muhammadiyah Bajarmasin Ikut Bikin Larangan Bercadar

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, BANJARMASIN – Mata Winda berbinar. Dirinya sempat kecewa ketika kampus melarangnya untuk bercadar. Dia adalah mahasiswi Universitas Muhamadiyah Banjarmasin, semester III, jurusan Farmasi. Baru-baru ini Winda mengaku dipanggil rektor di kampusnya. Lantaran dirinya memakai cadar. Bahkan dia sempat diancam bakal dikeluarkan. “Saya kecewa. Hak seorang mahasiswa dan masyarakat dihalang-halangi,” ungkapnya. Winda mengaku menggunakan cadar sejak 2016 lalu. Selama ini tak pernah ada yang melarang, apalagi keberatan. Apa yang disebutkan Winda ternyata bertolak belakang dengan aturan kampus. Wakil Rektor II UMB, M Adriani Yulizar dengan tegas menyebut, larangan sudah dituangkan dalam peraturan kampus. Ada yang mendasari alasan larangan tersebut. Pertama, sebagai kampus kesehatan, pihaknya menjaga agar tak ada implikasi ketika berhubungan dengan masyarakat saat memberikan pelayanan. “Institusi kami banyak berhubungan dengan masyarakat. Kami tak ingin terganggu ketika berinteraksi pada saat pelayanan kesehatan,” kata Adriani. Dijelaskannya, aturan ini sudah sejak awal dituangkan dan ditekankan kepada mahasiswa. Bahkan ketika mereka baru masuk. “Kami memiliki aturan sendiri di kampus. Ketika tak diantisipasi seperti ini, akan banyak yang pakai cadar seperti mahasiswi di kampus lain,” ujarnya. Alasan lain, kampusnya menganut Islam moderat yang tidak ekstrem. “Silahkan saja kalau di luar. Kami tak melarang. Yang jelas, aturan melarang mahasiswi kami bercadar di kampus,” tegasnya. Adriani mengakui, masih ada mahasiswinya yang memakai cadar. “Kami terus memberikan penjelasan dengan pendekatan yang rasional agar para mahasiswi memahami ini. Terlebih sosialisasi dilakukan ketika masa orientasi,” katanya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan