Universitas Muhammadiyah Bajarmasin Ikut Bikin Larangan Bercadar

Jika di UMB tegas melarang mahasiswinya memakai cadar, lain lagi di Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Kampus ini justru mengabaikannya.
Wakil Rektor III ULM bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Abrani Sulaiman menjelaskan mereka mengacu dengan aturan Kemenristekdikti. “Tak ada aturan spesifik terkait pemakaian cadar. Kami tak bisa melarang,” terang Abrani.
Di sisi lain, pemakaian cadar para mahasiswi ULM selama ini dinilai tak bermasalah. Terlebih hingga tak ada yang merasa terganggu.
Meski demikian sebutnya, ada aturan yang harus ditaati mahasiswi. Salah satunya adalah ketika memasang pas foto di kartu mahasiswa dan di kartu ujian. “Kalau ini jelas, harus terlihat seluruh wajah. Selain itu, tak ada batasan soal pemakaian cadar. Kami toleran soal ini,” sebutnya.
Menurut Abrani, jumlah mahasiswi bercadar di ULM tak banyak. Bisa dihitung dengan jari. “Seluas-luasnya kampus berikan kepada mahasiswa untuk berekspresi selama dalam tataran dan aturan yang berlaku di kampus,” tandasnya.
Seperti diketahui, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka), Yogyakarta, melarang mahasiswinya untuk mengenakan cadar di dalam kampus. Mereka juga meminta mahasiswinya untuk pindah kampus bagi yang tidak mau ikut aturan.
Wakil Rektor UIN Suka, Sahiron Syamsuddin, mengungkapkan, pelarangan cadar tersebut tak terlepas dari alasan pedagogis. Menurut dia, jika mahasiswinya tetap menggunakan cadar di dalam kelas, para dosen tentu tidak bisa membimbingnya dengan baik. Selain itu, pendidik juga tak dapat mengenali wajah mahasiswinya. “Kalau di kelas mereka pakai cadar, kan dosen tidak bisa menilai apakah yang datang di kelas itu memang mahasiswa atau bukan,” kata Sahiron.