Memprihatinkan, Benteng Somba Opu Perlu Revitalisasi

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, GOWA --  Sebagai salah satu peninggalan sejarah, kondisi Benteng Somba Opu, jauh memprihatinkan. Benteng tersebut merupakan peninggalan Kesultanan Gowa yang dibangun Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi’ Kallonna pada abad ke-16. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Saat ini, kondisi Benteng Somba Opu cukup memprihatinkan. Benteng yang merupakan cagar budaya itu terkesan kurang terurus. Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Soni Sumarsono mengaku cukup sedih melihat kondisinya. “Saya sudah ke sana kemarin. Sangat memprihatinkan. Satu, tidak terpelihara dengan baik seluruh bangunan yang ada. Ada juga yg roboh dan banyak bangunan liar,” kata Soni. Menyikapi kondisi itu, dia sudah perintahkan untuk menertibkan seluruh bangunan liar yang ada di sekitar benteng. Langkah selanjutnya, dia meminta dibentuj unit pelaksana teknis dinas (UPTD). “UPTD yang tidak terlalu penting itu dihapuskan dan di shot ke UPTD Pariwisata. Seperti misalkan UPTD yang nangani CCC segala macam itu. Ngapain dua UPTD nangani lahan parkir yang nda jelas itu kan. Mendingan 1 UPTD dialihkan ke UPTD yg nangani cagar budaya kita di Benteng Somba Opu. Dan itu sudah jadi pusat wisata, destinasi wisata,” kata Soni. Soal bangunan liar di sekitar benteng, dia meminta paling lambat satu minggu dari sekarang bisa ditertibkan. Kemudian lahan di sekitar benteng dan sekitar rumah-rumah adat yang ada bisa ditata, dibuatkan taman bunga. Dia juga mendengar ada lahan di sekitar kawasan tersebut yang bersengketa. “Kalau memang ada soal sengketa lahan, ya kita selesaikan kasus per kasus.Kesimpulannya perlu revitalisasi destinasi wisata Benteng Somba Opu. Saya kira nanti Kadis Pariwisata akan menjadi leading bersama sektor lainnya,” tegasnya. Untuk pembenahan rumah adat, akan menjadi tanggung jawab provinsi. Sebelumnya, ada kesepakatan jika pemerintah kabupaten/kota memperbaiki rumah adat masing-masing. Namun sayang tidak semya daerah komitmen dengan hal tersebut. “Ada daerah yang sudah meninggalkan lama sekali. Ada malah yang sudah tidak pernah melihat kondisi rumah adatnya sama sekali. Bagaimana mau pameran pembangunan di sana kalau begitu. Lah jenguk pun kondisinya juga parah . Saya kira itu direvitalisasi sesegera mungkin terkait soal itu,” pungkasnya. (rhm/bkm/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan