FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Mata para wisudawan tampak berkaca-kaca. Seluruh tamu undangan tersedu-sedu. Bahkan beberapa tak kuasa menahan tangisnya.
Pemandangan itu terlihat pada prosesi wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus yang berlangsung di Ballroom Anging Mamiri Hotel Dalton, Sabtu (30/3/2019).
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi, Prof Jasruddin berhasil menyentuh hati para wisudawan. Sesaat setelah memberi sambutan, seluruh isi ruangan seakan terhipnotis. Jasruddin menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Ayah dari Ebiet G Ade.
Awalnya biasa saja. Lalu Jasruddin mengajak sepasang orang tua wisudawan naik ke depan podium. Keriput di wajah orang tua itu terlihat jelas.
Sang ayah hadir menggunakan batik dengan celana kain dan sendal kulitnya. Di kepalanya terpasang ketat topi berwarna hitam merah. Sedangkan sang ibu hadir menggunakan kebaya berawarna biru dengan rok batik yang bercorak sama dengan suaminya.
Sang anak kemudian dipanggil menemui orang tuanya. Suasana haru pun pecah. Mata seisi ruangan berkaca-kaca. Termasuk juga penulis. Bahkan ada yang berlinang air mata.
"Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini. Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan. Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari, kini kurus dan terbungkuk. Namun semangat tak pernah pudar. Meski langkahmu kadang gemetar, kau tetap setia." Demikian sebait lirik lagu tersebut.
Suasana haru terus berlanjut. Jasruddin meminta salah seorang wisudawan mencari orang tuanya, kemudian dibawa ke depan podium. Seisi ruangan pun semakin tercengang.
"Ayah, dalam hening sepi kurindu, untuk menuai padi milik kita. Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan, anakmu sekarang banyak menanggung beban," lanjut Jasruddin, bernyanyi dengan menghayati lirik.
Jasruddin pun kemudian meminta seluruh wisudawan untuk bertepuk tangan kepada orang tuanya. "Walaupun mereka telah meninggal, bahagiakan mereka dalam alam kuburnya," sambungnya.
Penampilan ini, kata Jasruddin, sebagai hukuman karena terlambat hadir di prosesi wisuda UKIP. "Saya sudah laksanakan sebagai hukuman atas keterlambatan saya. Saya mau minta izin supaya orang tua yang saya pilih ini agar naik ke atas panggung untuk bersalaman dengan rektor dan para guru besarnya," tutup Jasruddin. (ism)