Petani Indonesia di Mata Dunia

Petani harus cerdas, harus perduli pada kesehatan dan tidak boleh sendiri, melainkan harus didampingi mulai dari penyaluran informasi dan pengetahuan mengenai bercocok tanam sampai pada kebutuhan asupan gizi mereka yang harus terpenuhi dengan baik. Perlu dipahami bahwa “keran” impor tidak akan terbuka apabila kebutuhan pangan seluruh masyarakat dapat terpenuhi. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana kemudian agar importasi tidak terjadi melainkan harus melakukan eksportasi di bidang pertanian.
Begitu berlimpah ruah kekayaan Indonesia yang dapat membawa petani ke arah yang lebih baik dari sektor pertanian jika dilihat dari kacamata umum. Namun, kekayaan tersebut tidak mampu mengangkat mereka dari garis kemiskinan lantaran teknologi yang kurang memadai, sehingga dalam hal ini sangat diharapkan uluran tangan yang berwenang agar menjadi penyambung tangan bagi petani untuk membawanya ke kehidupan yang lebih layak sesuai dengan kekayaan alam dan kemampuan bertaninya.
Demikian sistem pertanian dan petani di Indonesia yang masih sangat membutuhkan lirikan pemerintah agar dapat memajukan negeri ini, karena telah diyakini bahwa “petani sejahtera, bangsa Berjaya. Maka jika hal tersebut mampu terlaksana dengan baik, Indonesia akan sejahtera dan berbahagia. (*)