Lebih Dekat dengan Tito, Jenderal Cerdas yang Pernah Menangkap Tommy Soeharto

Namanya makin bersinar lantaran berhasil membongkar jaringan teroris Noordin M Top, serta menembak mati gembong teroris Dr Azhari sewaktu bertugas di Datasemen Khussus 88 Antiteror. Lantaran itu, kemudian didapuk sebagai Kadensus 88/AT Bareskrim Polri pada tahun 2009.
Tito lalu resmi menjabat sebagai Kapolda Papua pada tahun 2012, setelah sebelumnya duduk sebagai Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sepanjang 2011-2012.
Sewaktu kepolisian melakukan proses rotasi pejabat tinggi Polri setingkat Kapolda pada tahun 2014, Tito Karnavian saat itu berpangkat Irjen, terlempar sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) Polri.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1242/VI/2015 yang dipublikasikan Jumat 5 Juni 2015, Tito Karnavian resmi diangkat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Di jabatan barunya, lagi-lagi pria beranak tiga itu menorehkan prestasi dalam menyelesaikan teror bom dan penembakan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pada awal tahun 2016 lalu.
Kala itu, Tito dan anak buahnya berhasil menguasai keadaan serta menangkap tujuh tersangka pelaku teror dalam waktu kurang dari 5 jam.
Pada tanggal 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada DPR, yang isinya menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti yang akan segera pensiun.
Dalam sidang paripurna pada awal bulan Juli 2016, DPR menyetujui usulan tersebut. Tito kemudian resmi dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Juli 2016.