Pemimpin Bertalenta Komunikasi

Jadi pemimpin yang sementara berkuasa, perlu sadar dan insaf bahwa persoalan komunikasi internal dan komunikasi antarbudaya perlu memahami betapa komunikasi itu menjadi “peluru emas” dalam menunjang keberhasilan seorang pemimpin. Jangan hanya diartikan komunikasi itu hanya sebatas proses linear dan sederhana yang menangani hal teknis di lapangan, seperti pekerjaan Humas dan pengelola media sosial, tapi komunikasi perlu dilihat secara kreatif dan kritis. Persoalan kepemimpinan dan komunikasi, sebaiknya menganalisis think out of the box, artinya komunkasi itu membutuhkan solusi kreatif dan kritis karena makna dan pesan yang disampaikan dapat diinterpretasikan secara beragam dan multiganda, apalagi pesan itu sudah memasuki ranah publik beraroma politik dan kekuasaan.
Akhirnya, pemimpin cerdas dalam melakukan komunikasi, perlu sadar dan memahami bahwa komunikasi itu bagian penting untuk proses labelling (bukan pencitraan) sebagai rujukan seorang pemimpin tentang identitas diri yang bisa memberikan stigma positif atau negatif. Maka pemimpin bertalenta tentu kalimat pilihan dan diksi selalu terkontrol dan pantas untuk diucapkan. Kuncinya, terletak di talenta pemimpin. (*)