Mencegah Kejahatan dengan Cermat Maya

Irjen Pol Hamidin
Kapolda Sulsel
Kejahatan hari ini senantiasa telah begeser dan berubah baik modus maupun target dan sasarannya. Sungguh pun kejahatan konvensional seperti jambret, copet, pencurian, penipuan, dan kejahatan konvensional lainnya masih sering terjadi, tetapi seiring berkembangnya teknologi, peradaban, budaya manusia, modus operandi dan alat peralatan, kejahatanpun telah bermetamorfosis.
Kalau dahulu penipuan misalnya, harus dengan dimulai dengan komunikasi, verbal kontak dan bujuk rayu, kini penipuan sudah jamak dilakukan hanya dengan menggunakan komunikasi online atau sosmed. Dulu pencurian di desa-desa di Jawa klasik dilakukan dengan cara menggangsir lantai rumah, kini pelaku mencuri data atau mencuri uang di dalam account tanpa sepengetahuan empunya, juga tanpa menyentuh uang riilnya. Kejahatan era ini tren menjadi model kejahatan yang tidak mengenal batas-batas negara dan batas yurisdiksi hukum. Kejahatan ini sering disebut kejahatan dunia maya.
Dunia variatif
Sama seperti halnya proses terbentuknya komunitas, heterogenitas, polarisasi penyerapan kultur budaya, penyebaran komunikasi kekinian yang biasa disebut dunia maya ternyata cakupannya sangat luas. Bahkan cenderung tak terbendung. Dia telah tercipta menjadi ruang sosial global yang baru bagi manusia. Dia merubah cara bekerja, cara bermain, cara bersikap dalam hidup dan cara menjalani kehidupan. Dunia maya telah tersebar diseantero layar dan media; Ada yang disebut micro block seperti twiter, plurk, pownce, twirxr dan plazes, dan lainnya. Dunia maya yang dimainkan dan diminati oleh manusia di segala cluster umur dan status ekonomi.