Dalam Keterbatasan, Satgas TMMD Masih Perhatikan Warga Kurang Mampu PSM Makassar vs Persija: Kans Pesta Juara Sore Ini British Airways Dipenuhi Asap, Penumpang Terengah-engahSecara domisili tempat tinggal. Mawar dan Melati merupakan warga Banjarmasin. Mereka ke Banjarbaru hanya mengadu peruntungan. Lantaran dari pengakuan keduanya jika di Banjarbaru lebih menjanjikan. "Kalau di Banjarmasin pasarannya paling mentok Rp200.000 dan saingannya banyak. Nah di sini lebih tinggi tarifnya," aku Mawar ketika diinterogasi petugas. Lantas apa yang melatarbelakangi keduanya masuk ke bisnis hitam ini. Mengingat dua gadis ini juga masih di bawah umur dan masih usia sekolah. Mawar dan Melati menjawab kompak: himpitan ekonomi, pergaulan dan masalah keluarga. "Saya sudah lulus sekolah SMP, tapi tidak melanjutkan ke SMA. Setelah itu terpengaruh lingkungan dan di ajak-ajak buat beginian, karena penghasilannya lumayan. Tapi saya tidak rutin setiap hari seperti yang lainnya," bela Melati. Sementara Mawar mengaku putus sekolah di jenjang SMP dan terjerumus ke dunia sekarang. Lalu apa mereka tak khawatir dengan masa depannya apalagi masih berusia muda? Mawar & Melati tak menjawabnya. Keduanya hanya tertegun ketika ditanyakan hal tersebut.
PSK di Bawah Umur Bertarif Rp400 Ribu, Bisa Nego Rp100 Ribu

"Keduanya mengakui sebagai PSK dengan basis online. Modusnya janjian lewat aplikasi lalu bertemu di suatu tempat. Untuk lokasi kadang mereka pindah-pindah," kata Yanto yang menginterogasi keduanya.
Baik Mawar dan Melati mengaku mematok tarif dari Rp400.000. Paling mentok nego Rp100.000. Penghasilan segitu sudah cukup bagi mereka membayar sewa kamar Rp150.000. Sisanya masuk kantong pribadi mereka.