Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly Tolak Dukung Trump

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, PARIS-- Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mengatakan bahwa Uni Eropa tidak akan berpartisipasi dalam koalisi yang dipimpin AS di Teluk Persia. "Kami harus menjamin navigasi dan keamanan gratis di Selat Hormuz, wilayah vital untuk transportasi hidrokarbon," kata Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly kepada AFP seperti dilansir Iranpress, Jumat, 30 Agustus. "Tapi tidak ada masalah untuk menciptakan kekuatan pendamping", Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menyoroti. Pernyataan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly itu disampaikan sebelum Pertemuan Informal Menteri Pertahanan UE dan Menteri Luar Negeri UE di Ibu Kota Finlandia, Helsinki, Kamis. Sebelumnya, Amerika Serikat telah meningkatkan kehadiran militernya di kawasan itu, bahkan meminta negara-negara lain untuk bergabung dengan upaya yang dipimpin AS untuk meningkatkan keamanan maritim. Tetapi Prancis menolak untuk menyelaraskan misi semacam itu karena itu dapat dikaitkan dengan kebijakan 'tekanan maksimum' dan melemahkan upaya untuk menjaga perjanjian semula (Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA)) tetap hidup. Menurut Sky News, Presiden Prancis Emmanuel Macron menginginkan Eropa untuk menikmati 'otonomi strategis' atas pertahanan daripada mengandalkan Amerika Serikat. Pekan lalu, Zarif tiba di Paris terlambat untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas kesepakatan nuklir 2015 setelah ia menyelesaikan tur Skandinavia. Sebelum tur Skandinavia yang membawanya ke Finlandia, Swedia, dan Norwegia, Zarif mengunjungi Kuwait. Kemudian pada 23 Agustus, menteri luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan melakukan pembicaraan 'Positif dan Konstruktif' mengenai Rencana Aksi Komprehensif Bersama di Paris. Zarif juga mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian.
Kerusuhan di Jayapura Papua, Wapres JK Perlu Turun Tangan
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan