Target Golkar Sultra, Dua Kursi DPR RI Komisi Pemberantasan Korupsi Sasar Pejabat di Kalbar Ditendang dan Terjatuh dari Sepeda Motor, Uang Rp40 Juta Raib Melaney Ricardo Elus-elus Nikita, Elza Syarief Tak Terima Kanal Penyebar Hoaks Papua Dikendalikan dari 20 NegaraSelain penyerahan uang pecahan dollar ini, Tim KPK juga menidentifikasi dugaan penerimaan sudah terjadi sebulumnya dengan total Rp13,4 miliar sebagai fee yang diterima Bupati Muara Enim dari berbagai Paket pekerjaan dilingkungan pemerintah Kabupaten Muara Enim.
Bupati Muara Enim Resmi Tersangka, Langsung Ditahan

Basaria menjelaskan, pada awal tahun 2019 Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim melaksanakan pengadaan pekerjaan fisik berupa pembangunan jalan untuk tahun anggaran 2019.Dalam pelaksanaan pengadaan tersebut, diduga terdapat syarat pemberian commitment fee sebesar 10 persen sebagai syarat terpilihnya kontraktor pekerjaan.
“Diduga terdapat permintaan dari AYN selaku Bupati Muara Enim dengan para calon pelaksana pekerjaan fisik di Dinas PUPR Muara Enim,” ucap Basaria.
Menurut Basaria, Bupati Muara Enim Ahmad Yani diduga meminta kegiatan terkait pengadaan yang dilakukan satu pintu melalui Elfin Muhtar selaku Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen di Dinas PUPR Muara Enim.
“ROF merupakan pemilik PT Enra Sari, perusahaan kontraktor yg bersedia memberikan commitment fee 10 persen dan pada akhirnya mendapatkan 16 paket pekerjaan dengan nilai total sekitar Rp. 130 Miliar,” ujar Basaria.
Pada tanggal 31 agustus 2019 Elfin meminta kepada Robi agar menyiapkan uang pada hari Senin (2/9) dalam pecahan dollar. Kemudian, pada Minggu (1/9) Elfin berkomunikasi dengan Robi untuk membicarakan mengenai kesiapan uang sejumlah Rp. 500juta dalam bentuk dollar. “Uang Rp500 juta tersebut ditukar menjadi USD35.000,” paparnya.