Akil 29 Bulan Disiksa Membabi Buta, Dimasukkan Karung dan Digantung
Mahasiswa Papua di Bali Tuntut Papua Merdeka

FAJAR.CO.ID, BALI-- Puluhan massa dari Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Papua di Denpasar, Bali kembali turun ke jalan. Mereka menggelar aksi demonstrasi di bundaran Renon, tepatnya depan Plaza Renon, Jumat (6/9) pagi menjelang siang.
Massa awalnya menggelar long march dari parkiran timur lapangan Renon. Kemudian bergerak ke timur menuju bundaran Renon.
Dalam aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 Wita ini, massa aksi menuntuk agar Papua Merdeka dari negara Indonesia.
Untuk mempertegas tuntutan, selain melakukan orasi terkait tuntutan merdeka, mereka juga membawa sejumlah poster dan mengenakan kostum Bintang Kejora.
"Jangan tawarkan NKRI harga mati ke kami orang Papua," ujar seorang narator aksi tersebut.
Jubir aksi, Joice Uropdana mengatakan bahwa bahwa aksi kali ini juga untuk menyikapi adanya tujuh orang mahasiswa asal Papua dan seorang lain dari Indonesia, yang ditahan oleh Polda Metro Jaya pascaaksi demonstrasi di Istana Negara beberapa waktu lalu.
"Kami turun jalan untuk meminta kebebasan kepada mereka tanpa syarat apapun," katanya saat diwawancara di sela aksi.
Lanjut dia, aksi diskriminasi terhadap orang Papua tidak hanya dilakukan oleh masyarakat di luar Papua. Namun aksi diskriminasi juga terjadi atas ditahannya delapan orang yang terlibat dalam aksi di Istana Negara beberapa waktu lalu.
"Diskriminasi dalam tindakan hukum juga dilakukan oleh pihak pihak Kepolisian Indonesia dengan gampang menetapkan tersangka kepada ke-8 kawan kami,
berselang dua hari setelah dilakukan pada tanggal 29 Agustus lalu di depan Istana Merdeka di Jakarta," tambah Joice.